Republika Online
Minggu, 6 Juni 2003
Hingga kini penyakit kanker tetap menjadi penyakit yang sangat ditakuti. Salah satu jenis penyakit kanker yang menjadi penyebab kematian yang jumlahnya cukup besar adalah kanker usus. Data global menunjukkan bahwa kanker usus merupakan penyebab utama kedua dalam kematian karena kanker. Setiap tahunnya ada kira-kira 900.000 kasus baru yang harus ditangani.
Operasi adalah tindakan yang lazim dilakukan pada penderita penyakit ini. Menurut catatan, setidaknya ada 80 persen dari pasien tidak memperlihatkan adanya sisa tumor setelah operasi. Namun, tercatat angka 30 persen sampai 40 persen dari mereka mengalami relapse (kambuh) dan meninggal karena penyakit telah menyebar (metastatik) bahkan ketika mereka telah menjalani chemotherapy adjuvant standar (kemotrapi pascaoperasi).
Namun, teknologi terkini dalam pengobatan penyakit kanker bisa menjanjikan turunnya risiko kekambuhan (relapse). Risiko kematian setelah operasi awal pada pasien kanker usus besar dan rektum (colorectal cancer) pascaoperasi kini secara signifikan telah dapat diturunkan.
Kesimpulan ini diumukan berdasarkan hasil uji coba Multicenter International Study of Oxaliplatin/5FU LV in the Adjuvant Treatment of Colon Cancer (MOSAIC). MOSAIC merupakan uji coba phase III yang diadakan secara random berskala luas dan international dengan 2.246 pasien di 20 negara. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu pengobatan yang optimal dalam kanker usus yang metastase dapat memberikan manfaat pada pasien dengan kanker stadium awal yang terlokalisasi.
Penelitian dipresentasikan pada pertemuan tahunan America Society of Clinical Oncology (ASCO) yang ke-39. Hasilnya memperlihatkan bahwa penambahan Oxaliplatin (EloxatinTM) mampu menurunkan risiko kekambuhan atau kematian setelah operasi awal sebesar 23 persen pada pasien yang telah menjalani operasi tumor primer mereka. Oxaliplatin adalah zat pertama yang, bila dikombinasikan dengan 5-fluorouracil (5-FU) dan leucovorin (LV), memperlihatkan manfaat yang signifikan pada pengobatan standar yang berlaku saat ini dalam kasus kanker usus adjuvant (kemoterapi sesudah operasi). Dengan demikian, hasil ini merupakan langkah maju dalam mengobati pasien dalam jumlah lebih besar. Hal ini disampaikan oleh Aimery de Gramont MF, profesor dan direktur Departemen Onkologi Saint Antonie Hospital and University, Paris, dan ketua investigasi penelitian MOSAIC.
''Sebelumnya pengobatan adjuvant standar untuk pasien kanker usus adalah pemberian 5-fluorouracil/Leucovorin selama 6 bulan,'' ungkapnya. Tujuan utama dari uji coba tersebut adalah untuk mengevaluasi tenggang waktu untuk kekambuhan/relapse (Disease Free Survival) pada pasien yang telah menjalani operasi untuk tumor primer mereka dan telah menerima kemoterapi pascaoperasi 5-FU/LV standar atau tanpa penambahan Oxaliplatin. ''Yang mengesankan pada hasil uji coba ini adalah bentuk kurva dari Disease Free Survival. Garis-garis tersebut tetap terpisah selama periode observasi,'' ungkap Marc Buyse, ScD dari International Drug Development Institute (IDDI).
''Karena studi tersebut dirancang dengan jelas, maka sangat memungkinkan untuk menentukan bahwa perbedaan tersebut betul-betul karena Oxaliplatin,'' ujar Buyse yang juga anggota dari komite pemantau data untuk studi MOSAIC. Ia juga menjelaskan bahwa hipotesis statistik dari uji coba tersebut telah diverifikasi dan bahwa efek dari pengobatan tersebut telah diobservasi pada semua pasien. Hasil dari uji coba MOSAIC dipresentasikan pertama kali dan didiskusikan pada pertemuan tahunan ASCO yang ke-38 pada bulan Mei 2002 di Orlando. Penambahan Oxaliplatin pada 5-FU dan LV dapat ditoleransi. Misalnya, terjadinya neutropenia (menurunnya sel darah putih) dan peripheral sensory neutropathy (kesemutan, mati rasa). Neutropenia merupakan efek samping yang paling sering dilaporkan. Tetapi, hanya 0,7 persen yang mengalami komplikasi demam. Selain itu, di antara pasien yang mengalami peripheral sensory neutropathy dapat mengalami kesembuhan baik parsial ataupun total dalam periode enam bulan setelah perawatan. Studi MOSAIC disponsori oleh Sanofi-Shyntelabo. Sejumlah 148 pusat studi turut berpartisipasi dalam uji coba tersebut, termasuk pusat studi dari kelompok GERCOR. Penemuan dari studi ini memperlihatkan bahwa Oxaliplatin lebih efektif dan berefek samping lebih sedikit daripada terapi standar. Penemuan ini juga memperlihatkan manfaat kelangsungan hidup paling besar yang ditemukan dalam studi kanker usus besar di Amerika.